Lembaga Penjaminan Mutu UIN Salatiga Mengadakan Focus Group Discussion Bertajuk Quality Assurance: International Accreditation bersama Professor Ruep dari SES Jerman

Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dibuka pada pukul 09.00 WIB oleh Ibu Noor Malihah, Ph.D., selaku moderator kegiatan diskusi dan juga beliau menghadiri sebagai wakil direktur pascasarjana UIN Salatiga. Kegiatan yang dipelopori oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Salatiga ini pada intinya sebuah forum yang digalakan untuk para wakil dekan 1 bidang akademik di setiap fakultas, yaitu Fakultas Dakwah (FD), Fakultas Syariah (FS), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora (FUADAH), serta Pascasarjana. Hal ini sejalan dengan kebutuhan tiap fakultas setelah berubahnya statuta IAIN Salatiga menjadi UIN Salatiga yaitu tentang bagaimana proses serta saran untuk mencapai akreditasi internasional.

Adapun judul materi yang dibawakan oleh Professor Ruep yaitu “Success Factors of Quality in Universities” atau faktor-faktor keberhasilan mutu di universitas. Sesi presentasi materi dimulai oleh Professor Ruep dengan memaparkan poin pertama yaitu tentang prosedur dasar dalam strategi mutu. Prosedur dasar dalam penjaminan mutu harus tahu tujuan utama kita terlebih dulu, jadi tanamkan apa tujuan utama dalam pikiran kita. Beliau menjelaskan bahwa kualitas adalah apa yang dapat kita ukur dan penilaian secara kualitatif lebih bekerja karena dapat mengukur kepribadian seorang pendidik, namun demikian penilaian harus lebih dari satu orang karena untuk menghindari subjektivitas.

Prof. Ruep memberikan beberapa contoh ranah mutu di University of Basel-Switzerland University of Excellence, antara lain: quality culture, governance and leadership, tasks, human resource, dan cross-sectoral topics. Untuk tasks yaitu penelitian, pengajaran, inovasi sedangakan SDM mencakup perekrutan, pengembangan, dan promosi untuk generasi muda. Rekrutmen itu penting karena orang baru yang mumpuni akan membuat perbedaan.

Terkait akreditasi internasional, Prof. Ruep juga menganalogikan universitas seperti dunia, jadi internasionalisasi sangat normal di universitas karena terkait dengan perkembangan dunia, kita harus turut serta dalam memberikan dampak yang positif ke seluruh dunia. Antar universitas di dunia harus bekerjasama dalam pengetahuan, seperti contoh saling melengkapi dalam pengajaran hukum Islam dan kita butuh perbandingan dalam kajian ilmu pengetahuan. Lalu, beliau membahas mengenai poin-poin kualitas pengajaran, sebagai berikut:

Kualitas pengajaran

  • Proses dimana pengetahuan diciptakan melalui pengubahan pengalaman
  • Mendukung siswa untuk sukses dan menyiapkan kesempatan karir mereka
  • Ujicoba teori belajar. Dalam hal ini diberikan contoh menggunakan siklus Kolb dalam ujicoba pembelajaran, dengan langkah siklus sebagai berikut: mengkonsepsikan secara abstrak – Ujicoba secara aktif – Pengalaman nyata – pengamatan secara reflektif. Adapun Siklus Kolb ini sudah diujicobakan sehari sebelum FGD ini berlangsung yaitu pada kelas pascasarjana dan hasilnya sangat memuaskan.

 

Lebih lanjut Prof. Ruep menyebutkan faktor-faktor keberhasilan dalam pengajaran yang baik, antara lain:

  • Mempelajari orientasi dari hasil
  • Orientasi kompetensi, bukan tentang konten tapi tentang kompetensi, namun harus seimbang antara kompeten dan konten.
  • Hasil pembelajaran
  • Membangun kesejajaran
  • Keaktifan mahasiswa dalam mata kuliah anda
  • Motivasi dalam pengajaran
  • Motivasi untuk belajar
  • Visualisasi dalam memaksimalkan media pembelajaran
  • Pembelajaran mandiri dengan fase kehadiran
  • Orientasi pengalaman dengan pengajaran yang jelas secara visual, suara dan keterkaitan konten
  • Kepribadian pengajaran dengan mencari gaya anda sendiri dalam mengajar